One Piece: Pemanggil Servant

Chapter 42: Bab 42



"Sungguh, nada bicaramu benar-benar membuatku merasa sangat tidak nyaman." Kizaru berkata sambil memandang lawannya dengan ekspresi sinis.

"Bukankah ini nada bicaramu yang biasa kau gunakan?" Borsalino memiringkan kepalanya. "Jangan bilang kamu membenci nada bicaramu sendiri."

Cahaya keemasan tiba-tiba muncul, belum sedetik berlalu, Kizaru telah muncul tak jauh dari Borsalino.

Mengangkat kaki panjangnya, Kizaru berkata secara tidak puas. "Aku hanya tidak suka orang lain meniru nada bicaraku. Selain itu, apakah kamu pernah ditendang dengan kecepatan cahaya?"

"Oh? Apakah itu tendangan berkecepatan cahaya khas Admiral Kizaru? Mengerikan~" Bosalino berkata dengan nada enteng.

"Jika bisa, saya sangat ingin melihatnya."

*Bang!*

*Boom!*

Begitu Borsalino selesai bicara, kaki Kizaru telah menendang wajahnya dengan kecepatan "cahaya".

Borsalino yang ditendang langsung dikirim terbang sampai akhirnya menghantam tanah dengan suara ledakan keras.

"Benar-benar menakutkan~ Inikan tendangan berkecepatan cahaya dari seorang Admiral?" Borsalino yang ada di dalam kawah kecil berdiri. Haki yang menutupi wajahnya perlahan-lahan mulai menghilang. Topeng yang dia kenakan telah rusak akibat tendangan tersebut.

"Sakit~" Kata Borsalino sambil menyentuh wajahnya.

"Kamu berbohong." Melihat reaksi berlebihan Borsalino, Kizaru merasa bahwa tendangannya barusan tidak berdampak sama sekali kepada lawannya.

Wajah yang diungkapkan oleh Borsalino saat ini bukanlah wajah aslinya, melainkan wajah pria dewasa berusia empat puluhan.

Wajah itu tentu saja hasil karya Tsunade, menggunakan Jutsunya, mudah bagi wanita itu untuk memalsukan identitas seseorang.

Wajah ini juga yang akan dia gunakan untuk menipu Angkatan Laut, dengan ini mereka tidak akan menaruh rasa curiga ketika Borsalino yang palsu menggantikan Kizaru milik Angkatan Laut.

"Oh, jadi itu wajahmu yang sebenarnya?" Kizaru membungkuk ke depan saat melihat wajah palsu lawannya.

"Yah, biasa-biasa saja."

"I am the bone of my sword. Steel is my body and fire is my blood..."

"Huh? Apa yang kamu katakan?" Kizaru menoleh ke samping untuk melihat lawannya yang sedang mengucapkan perkataan aneh.

"I have created over a thousand blades..." Vermilion mengabaikan pertanyaan Kizaru dan terus melantunkan mantranya.

"Ini?!" Garp yang mendengar ucapan aneh lawannya tiba-tiba teringat tentang pengalaman yang diceritakan oleh Onigumo.

Ketika Onigumo melawan Emiya, dia pernah bercerita bahwa perkataan aneh itulah yang di ucapkan-kan lawannya sebelum menggunakan kemampuan [Awakened Devil Fruit].

"Bahaya! Kizaru, segera hentikan dia!" Garp berteriak.

Tapi peringatan Garp sudah terlambat.

*Boom!*

Setelah Vermilion selesai melantunkan mantranya, seketika gelombang sihir yang besar muncul. Hal itu mengakibatkan Vermilion, Tsunade, Borsalino dan Kizaru menghilang dari pandangan Garp!

"Ini?!"

Menatap Emiya, Garp bertanya. "Pria itu menggunakan kemampuan yang pernah kamu gunakan saat melawan Onigumo, kan? Apakah Kizaru dibawa pergi ke tempat di mana banyak sekali pedang berada?"

"Mungkin?" Emiya mengangkat bahunya.

"Tentunya saya tidak akan mengungkapkannya kepada anda." Emiya tersenyum.

"Jika Vermilion dapat menggunakan trikmu, pasti kemampuan ini bukanlah kemampuan [Devil Fruit]." Kata Garp sambil berjalan menuju Emiya.

"Jika kamu tidak mau mengungkapkannya, maka aku tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan cara kekerasan."

"Serahkan orang ini padaku." Li Shuwen maju, menghalangi gerakan Garp.

"Emiya, Drake dan Miyamoto, pergi tangani orang-orang yang lain."

"Karena ini keinginan anda, maka apa boleh buat." Emiya menggelengkan kepalanya.

"Satu nasihat, jangan mati." Drake memberi semangat kepada Li Shuwen, kemudian dia mengeluarkan senjatanya untuk melawan prajurit Angkatan Laut.

"Hei, apakah kamu benar-benar ingin melawannya sendirian? Yah, Garp sendiri bukan pendekar pedang, jadi saya sedikit kurang tertarik. "Kata Musashi.

"Pak tua, apakah kamu pikir kamu dapat menghentikanku?" Garp berhenti, menatap pria tua yang memancarkan aura kuat di depannya.

"Bukankah kamu sendiri pria tua sama sepertiku?" Li Shuwen mengangkat tombak di tangannya.

"Tinggalkan urusan para anak muda, kita perlu mengobrol dengan baik."

"Kalau begitu, saya tidak akan menahan diri!" Garp segera bergegas ke arah Li Shuwen dengan tinju terkepal.

*Bang!*

Tinju besi Garp dan tombak Li Shuwen saling beradu, pertempuran antara Li Shuwen dan Garp secara resmi dimulai!

Di sisi lain, dunia [Unlimited Blade Works]. Kizaru yang di teleportasi secara tiba-tiba menatap dengan takjub akan dunia baru gersang yang dia lihat saat ini.

"Apakah ini tempat yang pernah dilaporkan oleh Onigumo? Ada banyak sekali pedang di mana-mana." Kizaru berkata dengan ekspresi berlebihan.

"Tapi, bukankah dia menyebutkan bahwa ini adalah kemampuan Devil Fruit milik Emiya? Nak, mengapa kamu dapat menggunakannya?" Tanya Kizaru.

"Yah, ini hanya teknik belaka, tidak lebih." Vermilion menjawab.

"Tapi melihat reaksi anda, anda terlihat cukup tenang, layak untuk penyandang gelar Admiral seperti anda."

"Tapi... apakah anda masih dapat mempertahankan ketenangan ini sampai akhir? Saya merasa sangat tertarik." Vermilion tersenyum.

Memberikan isyarat kepada Servantnya, Borsalino yang berdiri di belakangnya segera melangkah maju sambil menunjuk ke arah Kizaru milik Angkatan Laut.

Cahaya keemasan muncul dari ujung jari Borsalino, cahaya itu terus berputar dengan energi kuat yang siap untuk di tembakkan.

"Huh?!" Melihat teknik yang familiar itu, Kizaru merasakan firasat buruk.

-----

read chapter 77 on;

patréon.com/mizuki77


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.